Teater Anonimus

Art for Life, Laugh and Love

ad

Naskah Untuk Audisi Pemain Teater

SINOPSIS

ROMEO JULIET

Karya William Shakespeare

Saduran bebas N Riantiarno

Keluarga KAPULET dan MONTAGA saling bermusuhan sejak lama. Tapi jarang yang tahu persis sebab-musabab terjadinya permusuhan mereka. Mungkin akibat persahaman Plaza Gobal ( landmark KAMPUNG DALAM, kota dimana dua keluarga itu tinggal) yang tidak pernah bisa disepakati. Kapulet sudah merasa bersikap cukup adil. Tapi Montaga menuduh Kapulet sengaja mendepaknya ke pinggiran kota. JENDRAL SIBARUS, wali kota kampung dalam, berusaha menengahi pertikaian yang semakin bikin resah penduduk. Tapi selalu gagal.

Di tengah permusuhan itu, ROMAN, anak tunggal Montaga, jauh cinta kepada YULIA, putri Kapulet. Diam-daim keduanya menikah di hadapan pertapa LORENSO, bapa rohani yang juga senantiasa berusaha keras mendamaikan permusuhan. Tak ada yang tahu tindakan nekat dua sejoli yang di mabuk cinta itu, kecuali INANG, ibu susu Yulia.

Pada suatu hari, musibah terjadi. MARKUSO, keponakan Sibarus yang juga sahabat Roman, dibunuh TIBAL dalkan sebuah perkelahian. Semula, Roman tak mau mencampuri urusan itu, karena Tibal adalah kakak Yulia. Tapi kematian Markuso menyebabkan kemarahan Roman yang menggelegak. Roman melawan Tibal, dan Tibal mati di tangan Roman.

Akibat peristiwa itu Roman dibuang oleh Sibarus ke KAMPUNG LUAR. Pasangan yang baru menikah itu pun terpaksa berpisah. Yulia, yang selalu berurai airmata, dikira bersedih akiabt kematian Tibal. Lalu kapulet mencoba meredan kesedihan putrinya denan suatu rencana; pernikahan! Calon suami bagi Yulia adalah SIPARIS, jejaka santun, kaya dan masih keponakan Sibarus juga.

Tentu saja Yulia menolak. Tapi Kapulet memaksa. Yulia meminta tilong Lorenso, yang akhirnya memberi Yulia cairan racun yang tidak mematikan. Yulia akan “mati” dalan 42 jam saja. itu dilakukan agar dia terbebas dari pernikahannya dengan Siparis. Rencananya, Roman akan lekas diberitahu. Dan begitu yulia terbangun, Roman harus segera memboyongnya ke kampung Luar.

Tapi manusia merencanakan, Tuhan menentukan. Kabar mengenai rencara :orenso tak sampai ke tangan Roman. Pemuda itu menganggap istrinya mati sungguhan. Lalu ia nekad ke kubur Yulia, membunuh Siparis dan bunuh diri dengan meminum racun. Waktu Yulia terbangun, Roman sudah mati. Gadis tiu pu membunuh dirinya pula.

Tapi tragedi tiu berhasil mendamaikan Kapulet dan Montaga. Perdamaian getir yang sudah memakan banyak korban. Inilah lakon cinta ROMAN YULIA yang melegenda dan tak mungkin dilupa sepanjang masa.


NASKAH PRIA:(MONTAGA/BINPOLO), WANITA: (Ny. MONTAGa)-------------------------

EXT. PADANG HITAM, DI DEPAN PLAZA GLOBAL. PAGI

(KINI TINGGAL MONTAGA, NYONYA MONTAGA DAN BINTOLO)

MONTAGA : Siapa mengobarkan lagi api pertengkaran ini? Sudah hampir setahun tidak terjadi kerusuhan. Barusan aku akan bertemu Kapulet di Plaza Global, untuk merundingkan berbagai rencana masa depan. Kupikir, perdamaian akan terasa indah dan lebih bermakna kalau dilanjutkan dengan upaya bisnis bersama. Belum lagi rencana kami bicarakan, kalian sudah saling baku hantam.

NY. MONTAGA : Binpolo, ceritakan semua yang kamu saksikan.

BINPOLO : Samsi dan Goro membuka gara-gara. Brahim dan Baltas menanggapinya. Aku berusaha memisahkan mereka, tapi tibal mengira aku membela Montaga. Dia langsung memaki dan menikamkan belati ke perutku. Terpaksa aku membela diri. Dan tanpa disadari kami sudah berkelahi.

NY. MONTAGA : Mana Roman? Tak kulihat dia. Aku senang Roman tidak melibatkan diri dalam perkelahian.

BINPOLO : Pagi tadi, sebelum matahari terbit, kupergoki Roman berjalan sendirian di bawah bayangan pohon kelapa pinggir danau. Nampaknya dia sedang rusuh. Wajah dan rambut kusut. Keluh dan helaan napas. Juga kulihat dia bicara dengan bayangan yang dia bayangkan hadir di hadapannya. Lantaran heran dan kuatir, aku berlari mendekati. Tapi begitu melihatku, dia bergegas pergi. Wah, itu jelas isyarat dia sedang tidak ingin diganggu. Jadi sudahlah. Aku tak mau mengejar lagi.

MONTAGA : Itu tempat dia menyepi. Aku juga sering memergokinya. Menangis tanpa suara. Dan begitu matahari muncul, dia berjalan pukang lalu mengurung diri dalam kamar. Dia menutup pintu dan jendela. Sehingga makin tertutuplah bagi kita apa yang sesungguhnya tengah mengganggu pikirannya. Aah, bisa gila dia kalau tidak ada yang berani menasehati.


NASKAH (PRIA: ROMEO/ROMAN)-----------------------------------------------------------

DALAM PEKUBURAN KAPULET, MALAM HARI.

BERJUTA CAHAYA LILIN MENERANGI RUANGAN MAKAM ITU, GEMERLAP, KEMILAU JULIA(JULIET) DI TENGAH RUANG CAHAYA, LEBIH BERCAHAYA DARI SEJUTA LILIN YANG MENYALA, YULIA MOLEK, CANTIK, BAGAIKAN BUNGA MAYAT.

ROMAN(Romeo): Mayat. Tidurlah. Mayat juga yang menguburmu!

(Diletakkan Siparis di salah satu sudut ruang makam)

(BERJALAN MENUJU MAYAT YULIA. MENYANYIKAN SEPOTONG “LAGU CAHAYA”)

Oh, Cahaya, cahayanya cahaya

Cahaya di hatiku bercahaya

Oh, cahaya, cahayanya cahaya

Tapi, cahayaku padam…

Gelap dan kelam…

Cahayaku padam…gelap dan kelam…

(MENANGIS) Ah kekasihku, isteriku!

Meski maut menghisap habis madu dari bibirmu, tapi dia belum membasmi sanggup membasmi seluruh kelokanmu. Kau tidak tunduk. Kecantikanmu masih tinggal, memerahi bibir dan pipimu. Kau tidak mati kekasihku, Cuma tidur.

(MELIHAT MAYAT TIBAL)

Tibal, kamukah itu? Tubuhmu masih berdarah. Maafkan aku kakak ipar! Bukan maksudku membunuhmu.

(KEMBALI MERENUNGI JASAD YULIA)

Yulia, melihat kecantikanmu, haruskah aku percaya maut yang tak bertubuh itu mencintaimu? Mungkin, hantu keji, tulang-belulang lauk moyangmu ingin kamu selalu kamu ada di dekat mereka. Karena cinta. Dan aku cemburu.

Kalau begitu aku harus terus berjaga di sisimu. Jadi pengawalmu. Takkan kutinggalkan istana ini. Disinilah aku tinggal bersama cacing-cacing, aga aku selalu dekat denganmu. Ya, kugelar tikar istirahat abadi.

Sekaranglah waktunya. Terakhir kali mata melihat dan tangan memeluk. Bibirku menyatu dengan bibirmu, dan lewat ciuman ini, kuikatkan diriku dengan maut.

(DICIUMNYA YULIA, LALU DIAMBILNYA BOTOL RACUN)

Yulia, mupersembahkan nyawaku untukmu! (MINUM)

Oo, ahli obat hebat. Obatmu mujarab.

(MATI)


NASKAH (WANITA: JULIET/YULIA) --------------------------------------------------------

INT. KAMAR YULIA. MALAM

(YULIA KINI SENDIRIAN)

YULIA : ya, pakaian ini memang yang terbaik. Urat syarafku bergetar. Aku kedinginan lantaran takut. Api hidupku nyaris padam. Oo, ngeri aku sebab harus menanggung kengerian sendiri kengerian ini. Tapi aku harus siap. Mari, botol kecilku! Kuminim airmu demi Roman, suamiku. (MINUM AIR DARI BOTOL KECIL ITU, LALU MENYANYI)

Biarkan hati percaya

Di sebuah tempat, pada suatu masa

Cinta akan menjadi harapan

Bagi semua yang putus harapan

Cinta adalah kekuatan

Rasa damai yang menyatukan

(TUBUHNYA LEMAS DAN TERKULAI DI RANJANG)

LAMPU BERUBAH

MUSIK. GERAK.

DUNIA LAIN DI SEKITAR DUNIA YULIA

(KUDA-KUDA NASIB/LUMPING BERGERAK. MELONJAK-LONJAK. MELOMPAT DAN MENARI. TARIAN NASIB. TARIAN TAKDIR. PARA PAWANG BERUSAHA MENGENDALIKAN. TAPI KUDA-KUDA ITU BERGERAK TERLAMPAU LIAR)

(PARA PAWANG BERUSAHA KERAS MENGARAHKAN JALAN. MULANYA SULIT. TAPI LAMA-KELAMAAN KUDA-KUDA ITU BISA DI GIRING MASUK KE DALAM IRAMA YANG DIHARAPKAN)

(ELOK TARIAN KUDA LUMPING/NASIB DALAM IRAMA YANG LARAS. TAPI KEMUDIAN NALURI KELIARAN MERASUK. MEREKA LEPAS KENDALI DAN LARI KE SANA KE MARI. PARA PAWANG BERUSAHA LEBIH KERASLAGI MENGEJAR KUDA-KUDA ITU)

(KUDA-KUDA LUMPING/NASIB ITU LEPAS KENDALI. LARI. PARA PAWANG MENGEJARNYA, BERUSAHA MENENANGKAN)

LAMPU BERUBAH